Partisipasi Ranting NU Kepuh dalam Puncak Acara Hari Santri







Pengurus Ranting NU Kepuh Hadiri Puncak Hari Santri MWC Kertosono: Perkuat Komitmen Berjam'iyah dan Persatuan Umat

Kertosono, 31 Oktober 2025 – Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PR NU) Desa Kepuh menunjukkan partisipasi aktif dalam Puncak Acara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kertosono. Acara puncak ini berlangsung meriah di Halaman Kantor MWC NU Kertosono, dimulai pukul 19.30 hingga 23.00 WIB.

Kehadiran PR NU Kepuh menjadi bagian penting dalam menyemarakkan malam puncak HSN. Beberapa pengurus yang hadir antara lain Bapak Muhammad Yahmin, Bapak Sumali, Bapak Marsid, Bapak Kyai Nur Salim, dan Bapak Noke Dya.

Rangkaian Acara Penuh Khidmat

Kegiatan diawali dengan Pra Acara berupa Pembagian Hadiah Pawai Kebersamaan, yang dilanjutkan dengan Acara Inti yang berlangsung khidmat. Rangkaian acara inti meliputi:

  1. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Saudara Abdurrahman Habib.

  2. Pembacaan Tahlil yang dipimpin oleh Kyai Hasan Bisri.

  3. Sambutan yang disampaikan oleh Ketua Tanfidziah MWC NU Kertosono, Bapak Moh Ali Imron, MA.

  4. Puncak acara, yakni Ngaji Qonun Asasi yang disampaikan oleh Rais Syuriah PC NU Nganjuk, Bapak KH. Ali Mustofa Said.

Ngaji Qonun Asasi: Intisari Ajakan Bersatu dalam Dakwah

Ngaji Qonun Asasi yang disampaikan oleh KH. Ali Mustofa Said dari Kitab Mukodimah Qonun Asasi menjadi inti dari peringatan HSN tersebut. Dalam ceramahnya, beliau menegaskan kembali fondasi dan tujuan pendirian Jam'iyah NU.

Intisari utama dari Ngaji Qonun Asasi tersebut adalah:

  • Tujuan NU: NU didirikan untuk dakwah Islam ahli Sunnah wal Jamaah, mengajak umat dengan iman yang benar, beribadah dengan baik, dan menuju jalan yang lurus, yaitu agama Islam.

  • Komitmen Ulama: NU adalah organisasi dakwah yang merupakan persatunya kyai dan ulama yang shidiqun (jujur) dan berkomitmen pada perintah Allah, serta menjadi wadah bagi ulama yang punya ilmu.

  • Amar Ma'ruf Nahi Munkar: NU merupakan organisasi untuk melaksanakan amal makruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran).

  • Urgensi Persatuan dan Ketaatan: Beliau menekankan pentingnya ketaatan pada Ulil Amri (pemimpin) selama tidak menghalangi ibadah, serta pentingnya bersatu (berjamiyah). "Sesungguhnya berjamiyah dan saling tolong menolong, bersatu, berkasih sayang... pitulungane Allah itu dalam berjamaah," tegas Kyai Ali Mustofa Said.

  • Anjuran Menghindari Perpecahan: Beliau juga mengingatkan agar umat menghindari perkara yang dibenci Allah, seperti padu (bertengkar), banyak pertanyaan yang tidak perlu, dan menyiakan harta. "Janganlah kalian saling dengki, saling sengit, saling benci tapi bersatulah," pesannya.

  • Kekuatan Indonesia: Indonesia memiliki keistimewaan dengan adanya pesantren sebagai pendidikan kader dan NU sebagai perekat amal ahli Sunnah wal Jamaah. Persatuan adalah kunci kekuatan, seperti kisah Perang Badar dan kisah Nabi Sulaiman.

  • Sanad Keilmuan: Ulama NU memiliki sanad keilmuan yang jelas, dari guru ke guru, yang dikaji sampai paham. Beliau mengajak agar masyarakat mengikuti ulama dan berjam'iyah di NU agar umat Ahli Sunnah tidak mudah dikalahkan oleh paham lain yang terorganisir.

Kyai Ali Mustofa Said menutup ceramahnya dengan ajakan agar semua pihak, baik yang sudah lama maupun yang baru, untuk ikut dalam Jam'iyah NU karena sesungguhnya NU adalah perkara yang menyambungkan hal yang baik dan dakwah harus diorganisir dengan baik.

Partisipasi PR NU Kepuh dalam acara ini menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengawal dan mengamalkan ajaran Nahdlatul Ulama serta mempererat tali silaturahmi antar-Ranting di bawah naungan MWC NU Kertosono, sejalan dengan semangat persatuan yang disampaikan dalam Ngaji Qonun Asasi.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PARTISIPASI RANTING NU KEPUH DALAM ACARA PAWAI TA'ARUF HARI SANTRI TAHUN 2025

Ngaji Muslimah Pondok Tombo Ati Kepuh

YASINAN RANTING NU KEPUH