Spirit Ahad Legi: Khotmil Qur'an Rutin Muslimat NU Ranting Kepuh
📖 Spirit Ahad Legi: Khotmil Qur'an Rutin Muslimat NU Ranting Kepuh
Kepuh – Gerakan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Kepuh kembali menunjukkan konsistensinya dalam memperkokoh amaliah keagamaan melalui acara rutin Khotmil Qur'an Ahad Legi. Acara yang dilaksanakan setiap siklus penanggalan Jawa ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus penguatan spiritual bagi ibu-ibu Muslimat di Ranting Kepuh.
⏰ Detail Kegiatan dan Partisipasi
Hari/Tanggal: Rutin setiap Ahad Legi
Waktu Pelaksanaan: Pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB
Lokasi: Masjid Sabilul Muttaqin, Kepuh
Jumlah Peserta: 30 orang
🤝 Pembukaan dan Kepemimpinan
Acara diawali tepat pukul 06.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Ibu Nur Hidayah, selaku Pimpinan Muslimat NU Ranting Kepuh. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga tradisi keilmuan dan amaliah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) yang telah diwariskan oleh para ulama, salah satunya adalah melalui kegiatan Khotmil Qur'an.
✨ Khotmil Qur'an: Menghidupkan Tradisi
Inti dari acara ini adalah pembacaan Al-Qur'an secara bergantian (bil ghoib maupun bin nadhor) hingga mencapai khotam (penyelesaian 30 juz). Kegiatan ini mencerminkan semangat literasi Al-Qur'an yang kuat di kalangan Muslimat NU.
Khotmil Qur'an tidak hanya menjadi sarana ibadah individual, tetapi juga menciptakan suasana kekeluargaan dan keberkahan kolektif di dalam Masjid Sabilul Muttaqin. Partisipasi 30 peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dan komitmen untuk meluangkan waktu pagi mereka demi kegiatan spiritual ini.
🎯 Tujuan dan Dampak Positif
Kegiatan rutin Ahad Legi ini memiliki beberapa tujuan utama:
Penguatan Spiritual: Menjaga hati dan pikiran tetap terhubung dengan ajaran Al-Qur'an.
Mempererat Silaturahmi: Menjadi ruang pertemuan rutin yang harmonis antaranggota Muslimat Ranting Kepuh.
Mempertahankan Tradisi NU: Meneguhkan amaliah yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin.
Acara Khotmil Qur'an Muslimat NU Ranting Kepuh di Masjid Sabilul Muttaqin adalah bukti nyata bahwa kegiatan keagamaan berbasis komunitas tetap hidup dan menjadi fondasi utama dalam menjaga moralitas dan keharmonisan di tingkat ranting (desa/kelurahan).( NOKE MEDIA RANTING NU KEPUH )



Komentar
Posting Komentar