Intisari ngaos malam Rabu Bersama Gus Kolil
🕌 Ulasan Pengajian Rutin Rabu Malam Kamis (2 Desember 2025)
Pengajian rutin Rabu Malam Kamis di Masjid Ar Raudhah, Desa Kepuh, telah dilaksanakan dengan khidmat pada tanggal 2 Desember 2025, dipimpin oleh Gus Kolil. Acara berlangsung pada pukul 20.00 hingga 21.00 WIB.
Pengajian malam ini dihadiri oleh perwakilan penting dari Nahdlatul Ulama (NU) tingkat Kecamatan Kertosono, termasuk perwakilan PR NU se-Kecamatan Kertosono, Pengurus MWC, serta perwakilan dari Lembaga dan Banom (Badan Otonom) NU.
📝 Intisari Ngaos (Kajian) Bersama Gus Kolil
Intisari kajian yang disampaikan oleh Gus Kolil malam ini menekankan pada pentingnya ilmu dalam beribadah dan amalan-amalan yang menunjang keselamatan dunia dan akhirat.
1. Keselamatan dari Azab Neraka Melalui Doa dan Sholat Berjamaah
Gus Kolil menyampaikan dawuh (pesan) Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW mengenai sebuah isyarat keselamatan:
Di belakang Gunung Qof terdapat laut dan ikan yang senantiasa mendoakan Nabi Muhammad SAW.
Isyarat ini menunjukkan bahwa seorang hamba yang berdoa dan melaksanakan sholat lima waktu secara berjamaah akan diselamatkan dari azab Malaikat Zabaniyah dan azab neraka.
2. Pentingnya Ilmu dalam Beribadah: Kisah Nabi dan Setan
Gus Kolil menguatkan poin utama bahwa beribadah harus dengan ilmu melalui kisah pertemuan Kanjeng Nabi Muhammad SAW dengan setan di pintu masjid:
Setan mengaku takut pada orang yang tidur (orang alim), namun tidak takut pada orang yang sholat (orang bodoh/tanpa ilmu).
Alasannya: Setan mudah menggoda orang yang sholat tanpa ilmu, namun takut membangunkan orang alim yang tidur karena ibadah orang alim yang memiliki ilmu jauh lebih berat bagi setan.
Inti pesan: Dawuh Kanjeng Nabi bahwa tidurnya orang alim lebih baik dibandingkan ibadahnya orang bodoh.
3. Lima Perkara untuk Menguatkan Hafalan Ilmu
Bagi mereka yang mengharapkan hafal dan menguatkan ilmu, Kanjeng Nabi SAW mewajibkan lima perkara yang harus istiqomah dilaksanakan:
Sholat Malam walau hanya dua rakaat.
Melanggengkan Wudhu (menjaga diri selalu dalam keadaan suci).
Taqwa baik saat sendiri maupun di keramaian.
Makan untuk kekuatan ibadah, bukan semata karena syahwat.
Bersiwak (membersihkan gigi).
✨ Kesimpulan
Kajian Gus Kolil malam ini menjadi pengingat yang mendalam, terutama bagi para pengurus dan kader NU, bahwa kualitas ibadah sangat ditentukan oleh ilmu. Amalan-amalan istiqomah yang diajarkan Nabi menjadi kunci untuk mencapai keselamatan dan keberkahan, baik dalam upaya meraih ilmu maupun dalam melaksanakan kewajiban spiritual.
Komentar
Posting Komentar